Friday, January 22, 2010

Dream Killer

Dream Killler

Okay, apa yang ada dalam pikiran lo ketika lo liat judul ini? Mungkin lo akan langsung bertanya2, apaan sih yang mo gw omongin, or maybe lo uda tau trus mulai berfikir apa2 aja yang bisa jadi dream killer dalam kehidupan kita.. entah itu situasi sekitar kita, atau bahkan diri kita sendiri. Terinspirasi dari sebuah kisah lama yang terjadi sekitar 3000 tahun lalu, dan sebuah kisah modern tadi malam yang gw tonton. Akhirnya gw memutuskan untuk membuat blog dengan judul Dream Killer.

Let’s start, shall we?

Pada dasarnya manusia tercipta oleh karna visi, atau yang lebih keren dikenal dengan nama mimpi, dari sang pencipta, Dia menginginkan ada nya sosok ciptaan yang bisa menyayangi diriNya, dan menjadi sumber pelampiasan rasa cintaNya. Oleh karna mimpi itulah, kita bias ada disini saat ini. Untuk itulah mengapa kita selalu diajarkan untuk bermimpi/memiliki visi.

Mungkin kalian akan berfikir “mimpi? Buka mata lebar2, lo ga bisa terlalu banyak bermimpi.” Atau mungkin lo bakal bilang “stop dreaming, put your feet back to earth!” or even worst “dreams only for kids, klo lo uda dewasa ga ada lagi tuh yang namanya mimpi!”. Sadar ga sadar, kita uda menjadi seorang Dream Killer bagi orang laen. Disaat orang laen menceritakan mimpi/visi nya ke kita, dengan gampangnya kita membunuh mimpi itu. Ga bisa di salahin juga sih kalo pada akhirnya kalian menjadi seorang pembunuh mimpi, mungkin aja dulu di masa lalu, ada orang2 yang membunuh mimpi kalian duluan, disaat kalian bermimpi untuk menjadi sesuatu, para pembunuh mimpi ini datang dan seolah-olah menampar muka kalian dengan berkata “wake up, it’s not your time to dream! This is reality!” and tanpa kalian sadar, kalian meneruskan tongkat etafet dari si Dream Killer ini.

Gw mo ngajak kalian mengingat sebuah kisah klasik yang jadi inspirasi gw buat nulis blog ini, dia seorang anak muda yang memiliki mimpi, sama seperti lo and gw. Cuma bedanya dia ga seperti kita yang sudah mulai kehilangan mimpi/visi nya, dia juga ga menyerah dan membuang mimpinya oleh karna orang2 sekitarnya. Anak muda ini namanya Joseph, or well known as Joseph, the king of dreams. I know, pasti saat ini kalian bakal bilang “okay, gw tau cerita Yusuf… and gw uda pernah baca tuh tentang dia, now what?”. Let me refresh again your memory about him, Yusuf adalah seorang anak mudah yang penuh dengan mimpi. Dari kecil dia di berikan mimpi oleh Tuhan, bahwa suatu saat dia akan menjadi seorang pemimpin yang akan menjadi penyelamat bukan hanya untuk keluarga nya tapi juga untuk bangsa nya. And you know what? His dream killer is from his family, the one he loved the most. Orang2 yang dia sayang banget. Pertama kakak2 nya, kemudian ayahnya. Dia dibuang di sumur, dan pada akhirnya di jual untuk di jadikan budak. Tapi Yusuf ga pernah berhenti bermimpi, walau keadaanya ga seperti yang ada di dalam mimpi dia. Dia bisa aja complain sama Tuhan and bilang “Oh God, this is not what I saw in my dream”. Dia ga pernah memutuskan untuk bermimpi, dan pada akhirnya dia menjadi seseorang yang memiliki pimpinan paling tinggi dari firaun itu sendiri.

Berapa banyak dari kita saat ini yang sudah kehilangan mimpi2 nya? Dan brapa banyak juga dari kita yang uda jadi seorang dream killer bagi orang laen. Di saat orang2 ini menceritakan mimpi2, harapan2 nya sama kita. Dengan mudah kita mematikan mimpi mereka dan bilang “ga usa muluk2 deh!” atau “mimpi aja lo terus, biar gila lama2”. Kita mungkin pernah disakitin oleh dream killer di masa lalu, tapi bukan berarti kita harus meneruskan tongkat estafet ini dan menjadi seorang pembunuh mimpi. Let us take our time to think about this, have we become the dream killer for someone? Have we killed their dream for something that already happened to us in the past? Gw yakin ketika kita punya masa lalu yang pahit, sadar ga sadar kita sudah menjadi pembunuh mimpi yang baru di masa depan yang kita jalanin sekarang.

Memang menyakitkan ketika sebuah mimpi itu di bunuh, gw tau kalo misalnya yang ngebunuh mimpi itu adalah lingkungan sekitar kita, kita masih bisa bertahan. Pertanyaanya sekarang, bagaimana kalo sang dream killer ini adalah orang2 yang kita sayangin and paling berarti buat kita dalam hidup kita? Sebut aja orang tua kita, sahabat kita, pacar kita?

Lucunya, disaat blog ini gw bikin pun mimpi gw lagi sekarat. Dan gw sedang berjuang untuk menjaga mimpi gw supaya ga masuk kedalam “kematian”, karna ketika mimpi ini “mati”, hidup gw pasti kayak zombie hidup yang ga tau mau kemana. Saat ini gw cuma berharap, semoga gw ga jadi seorang dream killer buat orang lain. Biar kutukan dream killer itu berakhir disini, and yang jadi korban dari lingkaran setan ini adalah gw.

Akhir kata gw cuma bisa bilang ini sama kalian and diri gw sendiri “Jangan pernah berhenti untuk bermimpi teman, karna mimpi itu lah yang membuat kita bisa hidup sampai saat ini, mimpi itu lah yang membantu kita menentukan kemana kita mau melangkah. Berhentilah menjadi seorang pembunuh mimpi bagi orang lain oleh karna mimpi kita sudah lebih dulu mati, bukan berarti kita punya hak untuk membunuh mimpi mereka. Sebenernya mimpi itu tidak pernah mati, hanya saja kita lah yang takut untuk kembali bermimpi, mungkin pengalaman masa lalu yang pahit membuat kita tidak bisa bermimpi, atau mungkin seseorang telah “membunuh” mimpi kita dengan segala kekecewaan yang pernah dia alamin di masa lalunya dan membuat kita seolah2 jadi bagian dari kekecewaanya itu dan akhirnya “membunuh” mimpi kita sendiri. Karna setiap orang berhak untuk miliki mimpi, sekarang keputusannya maukah kita jadi orang yang ada di dekat mereka ketika mimpi itu terwujud atau kita mau “membunuh” mimpi nya dan menjadikan dia seorang pembunuh mimpi.

Life is a climb, but the view is great..:)




(This story inspired by Joseph the king of dreams and the movie entitled Tooth Fairy)

Wednesday, January 13, 2010

Prayer = 50% God + 50% me

Prayer = 50% God + 50% me

Sering kali manusia komplain sama Tuhan karna doa nya ga di jawab.. adakala nya lagi, orang jadi males untuk berdoa karna di pikir uda ga guna lagi doa, abis uda bertahun2 doa tapi ga di jawab… dulu ada yang pernah bilang ke gw kalo tuhan itu selalu menjawab doa umatnya dengan 3 cara: Iya, artinya doa lo di jawab – ngga, artinya saat ini lo belum butuh itu, and tunggu sebentar artinya Dia mo lihat lo serius ga minta nya, apa cuma maen2 (intinya di tuntut ketekunan lo untuk mendoakan hal itu terus menerus). Kalo di pikir2 smua itu emang bener, smua doa di jawab tergantung dengan kebutuhan kita. Tuhan selalu ngasih yang kita butuhin and bukan yang kita inginin, kenapa gw bilang begitu? Karna keinginan kita adakala nya bukan lah sesuatu yang kita butuhkan. Sebenernya ga ada masalah dengan itu smua, pernah ga kita mikir kalo selama ini Tuhan ngejawab smua doa kita yang isinya adalah keinginan2 kita, kita ga akan pernah berdoa untuk sesuatu yang kita butuhkan. Kita ingin punya uang buat beli let say handphone baru, tapi kita butuh nasi buat makan. Kira2 doa mana yang bakal di jawab? Gw yakin 80% manusia ga peka dengan apa yang dia butuhin, yang mereka tau cuma apa yang mereka inginkan. Skali lagi gw bilang situasi ini adalah bagian dari pendewasaan rohani masing2 orang..:)

Now back to topic, kenapa sih gw milih judul Prayer = 50% God + 50% me? Let say again, kita lagi dalam keadaan nganggur and pengen kerja. Trus kita doa “Tuhan, saya pengen banget kerja… tau kan klo saya ga kerja ga ada uang buat makan…”, kita terus2an berdoa kayak gitu 5tahun tapi ga di jawab2… kita mulai bt, trus tiba2 Tuhan cuma ngejawab gini “nak, kamu doa minta kerja, tapi dari pertama kali kamu berdoa, kamu lupa untuk menuliskan CV dan mencari2 lamaran di tempat kerja, bagaimana Saya bisa kasih kamu pekerjaan”..ini maksud dari judul blog gw, nangkep kan?

Seringkali manusia cuma focus ke doa, doa and doa, tanpa mereka sadari kalo jawaban dari doa itu bukan hanya tanggung jawab Tuhan, kita juga punya andil 50% untuk menentukan apaah doa itu dijawab apa ngga. Gw jadi inget lagi sama satu film kartun yang yang bercerita hampir sama dengan apa yang gw tulis disini, cuma bedanya dia memohon sama bintang supaya mimpinya di kabulkan – dengan bijak ayah si anak bilang begini “bintang itu hanya bias mengabulkan setengah dari apa yang kamu harapkan, sisanya harus kamu yang mengusahakannya”.

Jangan selalu menunggu untuk Tuhan menjawab doa kita, kenapa sih abis kita doa berhari-hari, berminggu-minggu or berbulan-bulan tapi ga di jawab2. Mungkin kita juga harus sadar, kita sendiri mengusahakan ga agar apa yang kita minta itu bisa bener2 terjadi dalam hidup kita.

Itu sebabnya Doa itu di ajarkan ke kita bukan doa yang seperti ini “Tuhan, gw mau punya uang.. bsk yah Tuhan uang nya saya tunggu, amin” tapi doa yang selalu diajarkan ke kita adalah “Tuhan, saya punya usaha jualan buah.. kiranya Tuhan kirimkan pembeli agar buah2 ini laku dan saya bias punya uang untuk memenuhi kebutuhan saya sehari2 ”. Bener ga? Hehheheeh…

Intinya, doa itu akan terjawab dengan sempurna ketika ga hanya pas doa itu sudah di ucapin and di denger Tuhan, tapi juga atas usaha dan kegigihan kita untuk mewujudkannya.. karna Doa itu adalah wujud kerjasama antara Tuhan dan kita.. and that’s why I called it prayer = 50% God + 50% me. . ^^



(this blog is inspired from the movie called The princess and the frog – Walt Disney, and from a song entitled Two is better than one by Boys like girl)




1 Thess. 5:16-18 16 Be joyful always; 17 pray continually; 18 give thanks in all circumstances, for this is God’s will for you in Christ Jesus

Monday, January 4, 2010

pursuit of happyness

Pursuit of happyness

Gw yakin pas ada yang baca judul blog gw ini, ucapan yg keluar pertama adalah “Coy, grammar lo ngaco!”, mungkin aja lo bilang “mo ngebahas film nya will smith yah?uda nonton gw…” bener ga? Hehehe..ga usa ngomongin grammar lah, stidaknya gw lulusan Sastra Inggris tau grammar.. walaupun kadang klo nulis grammar gw juga brantakan, but look at the bright sight.. orang bule aja ga pernah komplain baca tulisan gw yang grammar nya acak kadul, karna mereka juga sama ma gw.. hahahaha…


Enough with the grammar thing, gw ga mau ngomongin grammar disini. Gw lagi mencoba memaknai kata2 happiness itu. Smua orang di dunia ini gw yakin ga ada yang ga mau hidupnya bahagia. Coba angkat tangan klo ada yang mau hidupnya sengsara, klo ampe ada yang ngacung gw rela deh ngapus ni tulisan.

Kebahagiaa adalah sesuatu yang paling di cari2 sama orang2 di dunia, entah itu lewat sebuah hobby, pekerjaan, persahabatan, bahkan pernikahan. Tanya kan pada semua orang kenapa mereka suka sama hobby tertentu? Pasti mereka bakal ngejawab “gw bahagia ngelakuin ini” or at least mereka bilang “gw enjoy aja”. Itu artinya mereka bahagia dengan apa yang mereka lakukan.

Itu kalo di Tanya soal hobby, coba topiknya kita ganti jadi pernikahan atau sebuah hubungan..sebutlah namanya pacaran… tanyain deh sama orang2 yang memutuskan untuk pacaran, pati mereka bakal ngejawab “gw bahagia klo bias sama dia” or “gw ngerasa hidup gw lebih sempurna kalo merit sama dia”. Yakin tuh ma jawaban lo?

Gimana klo gw lemparin satu pertanyaan yang berhubungan dengan pacaran/pernikahan itu, misalnya “kenapa klo lo ngerasa bahagia jadian ma dia/merit sama dia, tapi tahun2 berikutnya lo putus/cerai sama dia?”. Pasti bakalan banyak yang ngejawab “gw ga ngerasa cocok lagi sama dia”, “kita emang ga seharusnya bersama”, “itu semua ternyata cuma perasaan sesaat aja”, “ternyata gw lebih bahagia klo sendiri” or masih banyak alasan laennya yang kalian jadiin kambing hitam buat membenarkan semua alasan kalian untuk pisah/putus sama orang yang katanya pernah kalian sayang dulu dengan dalih “mencari kebahagiaan”

Kalo ngomongin soal kebahagiaan emang susah, entah dari mana asal mulanya seolah2 pikiran kita uda di atur bahwa yang namanya kebahagiaan itu adalah ketika kita menginginkan sesuatu trus kita ngedapetin apa yang kita pengen itu sesuai dengan apa yang kita bayangkan. Atau setidaknya kondisi itulah yang membuat kita bisa jadi bahagia. Kalo itu yang ada dalam pikiran kalian, gw dengan keras ingin membantahnya!

Kalo kebahagian di ukur kayak begini, gw yakin ga bakal ada banyak orang yang hidup di bumi ini sampai tua..makin rame aja tuh mall2 di Jakarta sama orang2 yang hobby bungee jumping and berakhir di berita pagi, Koran, and kalo lo seorang selebritis pasti masuk infotainment gosip..iya… lo yang lagi baca ni blog and gw si penulis blog..—“

Uda brapa kali gw nyaris stress gara2 berusaha untuk membuat sebuah standart kebahagiaan hidup, and untungnya tiap kali tu standart ga kesampaian gw ga memutuskan untuk punya hobby baru yang belakangan ni lagi ngetred di Indonesia which is “Bungee Jumping”..hell no I’m gonna ended up my story in a tube, bet it look worse there..

Pas gw lagi ngadepin situasi kayak gini, ada seseorang yang ngomong gini ke gw “kenapa lo ga enjoy sama hidup lo?”, “apa lo ga bahagia dengan apa yang uda lo punya?”. Dalam hati sih gw cuma bias bilang “yeah, try to walk on my shoes. . I bet you’ll ended up in bungee jumping”. Tapi tiba2 ni orang bilang gini “yang namanya kebahagiaan itu ga akan pernah bias lo dapetin!”, brasa kayak di tampar sih pas dengernya.. artinya sia2 aja orang hidup kalo kebahagiaan itu ga ada.. tapi ga lama lagi dia bilang gini “kebahagian emang ga akan pernah ada, karna kita lah yang menciptakan kebahagiaan itu. Sebenernya kebahagiaan itu uda ada di dalam diri kita, tinggal kita yang menentukan apakah kebahagiaan itu mo kita keluarin apa ga. Sering kali kita menuntut kebahagiaan yang dari luar diri kita untuk masuk ke dalam, tapi kita ga pernah buat kebahagian yang sebenernya ada di dalam diri kita untuk keluar dan mempengaruhi hidup kita. Kita sering terjebak dengan “kebahagiaan” palsu yang ada di luar dan mengijinkan “kebahagiaan” ini mempengaruhi dan mengubah hidup kita jadi lebih sengsara!”. Emang bener slogan dari salah satu produsen rokok di Indonesia yang bilang “enjoy aja”, karna pada dasarnya kebahagiaan itu uda ada di dalem diri masing2 orang…

Gw mikir2 bener juga ni orang, ambil contoh sederhana aja klo kita lagi pacaran or udah nikah (jangan tanya kenapa gw demen banget ma ni topik, hahahaha). Kita ngerasa bahagia banget pas keadaan di luar memberikan kita apa yang kita mau, tapi pas keadaan itu berubah seolah2 kebahagiaan itu uda ga ada. . yang tersisah cuma penyesalan. . sh*t, kenapa sih selalu nyari alasan buat di jadiin kambing hitam atas kegagalan yang kita bikin? (kambing hitam lho yah, bukan kambing jantan… nti di kirain gw saingan sama raditya dhika lagi, hehehe….)

Kita sendiri yang harus nentuin kebahagiaan itu sendiri, rubah cara kita berfikir bahwa kebahagiaan itu ada kalo semua berjalan sesuai dengan apa yang kita mau. Gw tau, pasti lo pada mikir gini “lah, tadi kan lo ndiri yang bilang kebahagiaan itu kita yang nentuin”. Emang kita yang nentuin, tapi sadar ga kalo kebahagiaan model begini adalah kebohongan yang udah di set di dalem kepala kita. Balik lagi ke awal cerita ini, dari awal kita lahir, otak kita uda di set bahwa kebahagiaan itu adalah sesuatu yang berjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan. ITU BUKAN KEBAHAGIAAN!

Kebahagiaan adalah ketika kita masih bias tertawa disaat kesusahan melanda, kebahagiaan adalah tawa di balik tangisan. Inilah yang disebut kebahagiaan ada dalam diri kita, tinggal kita yang nemuin cara agar kebahagiaan itu mempengaruhi kehidupan luar bukan kehidupan luar yang mempengaruhi hidup kita. Happiness model begini yang di dapet sama chris gardner dalam film pursuit of happyness, setiap manusia punya kapasitas untuk mengeluarkan kebahagiaan yang ada dalam diri dia untuk mempengaruhi keadaan sekitarnya. Yang jadi masalah adalah mau ga manusia tersebut mempengaruhi keadaan yang tidak bahagia di luar menjadi bahagia oleh karna kebahagiaan yang ada di dalam dirinya..?

Gw sadar itu susah banget, tapi setidak nya gw mau belajar untuk semua itu bisa terwujud. Setidaknya gw ga mau jadi populer dengan punya hobby baru “bungee jumping”, mending gw di kenal orang karna tulisan gw yang rada2 miring or nyeleneh.

keputusan nya sekarang ada di tangan lo… Remember, happiness is a way of travel not a destination. .

know me more

Know me more

Mungkin saat kalian ngeliat judul artikel ini, kalian akan mikir “buat apa sih?” or “untungnya buat gw apa?” or mungkin “okay, kayak nya gw dah kenal deh sama lo”. No… no..no.. not like that, bukan itu yang ingin gw sampein disini.

Pernah ga pas kita dikenalin sama seseorang, terkadang kita langsung mencap orang itu begini or bgitu Cuma karna first impression mereka ga berhasil memukau kita untuk memberikan mereka predikat “orangbaik”? ga usa disangkalin, gw yakin banyak orang yang seperti ini.

Okay, sebelum ni tulisan gw tulis lebih panjang lagi. Gw mo ngasih sebuah cerita simple yang gw harap sih kalian ngertimaksudnya.

Satu ketika, ada seorang pemudi yang lagi jalan2 didaerah perkebunan apel.Sepajang jalan si pemudi ngeliat bahwa kebun2 apel itu lagi pada berbuah, ga kepikiran sih buat dia untuk ngambil salah satu apel itu.Tapi semakin lama berjalan didepan kebun itu, sipemudi ini tergoda untuk mencicipi buah apel tu. Karna dibatasin sama pager, akhirnya si pemudi memutuskan untuk mencicipi apel yang keluardari pager itu. Setelah berjalan2 cukup lama, akhirnya dia ngeliat ada pohon yang dahannya menjuntai keluar kebun dengan sebuah apel tergantung didahannya.Ga pake pikir panjang lagi langsung diambil tu apel.

Ternyata pas diambil, rasa apel itu bener2 ga sesuai dengan apa yang ada dibenak si pemudi. Bukan nya apel yang manis yang diadapetin, tapi Cuma sebuah apel hijau yang rasa nyabisa bikin mulut jadi pahit setengah mati. Kecewa setengah mati, pemudi ini langsung pergi meninggalkan kebun apel tersebut sambil berkata dalam hati “ternyata buah apel dari kebun ini sangat mengecewakan dan ga sesuai dengan apa yang ada dipikiran gw”, pemudi ini ga pernah berusaha untuk masuk ke dalam kebun itu walau pun didepan pager itu jelas2 ada tulisan “silahkan masuk dan nikmati, its free..”

Kadang kala disaat kita kenal dengan seseorang, kita hanya sibuk dengan first impression orang itu ke kita, kita ga pernah mo ngasih kesempatan untuk masuk dalam kehidupan mereka dan mengenal mereka lebih dekat lagi.

Sama kayak pemudi yang ada dicerita tadi, ketika dia mencicipi apel yang ga enak dia ga mau berusaha untuk masuk ke dalam mungkin sedikit lebih dalam ke dalam kebun itu dia akan menemukan sebuah apel yang lebih enak lagi dari apel yang ada didepan. Sesuatu yang baik itu tidak datang dengan sendirinya, kita hanya perlumasuk sedikit lebih dalam untuk menemukan bahwa yang terbaik itu selalu tersembunyi dan menunggu untuk ditemukan oleh kita.

Mungkin saat ini kita sedang dipertemukan dengan seseorang yang kita anggap apel yang ga baik, tapi pernahkah kitaberusaha untuk mencoba mengenali mereka lebih dalam lagi. Gw yakin banget setiap orang didunia pasti mengenakan topeng kepribadian yang membuat mereka seolah2 enggan untuk dikenali oleh orang lain.

Mungkin topeng2 ini yang membuat mereka berasa nyaman atau mereka sedang menyembunyikan kesedihannya dibalik topengitu, kita ga pernah tau klo kita ga berusaha untuk mencaritahu apa yang ada dibalik topeng itu. Mungkin aja ketika topeng itu terbuka, kita bisa melihat pribadi yang berbeda dari yang kita kenal selama ini? Kita ga akan pernah tau klo kita ga mau berusaha. Kenali lebih jauh orang yang menyanyangi anda, dan anda akan menemukan seseorang dengan kepribadian yang sangat berbeda dengan yang anda lihat selama ini..J