Tuesday, December 15, 2009

Stupid, really?

“Never underestimate the power of stupid people in large groups”


Pas ngeliat kata2 diatas, gw sadar bener klo kata2 ini ada benernya. Emang sih kebanyakan dari kita pasti akan menganggap remeh yang namanya “stupid people” dalam sebuah group besar, ntah itu di perkumpulan osis, kampus, atau bahkan di kantor sekali pun.

Tapi satu hal yang kita lupa, bahwa “stupid people aren’t stupid, they are smart in our stupidity..” maksudnya apa? Gw kasih gambaran yang gampang aja deh… gw punya temen yang kliatannya tolol banget di kampus, ipk kadang 2.5 kadang 2.7 pernah pas lagi apes dapet 1.9… untuk ukuran universitas kayak univ dmn gw kuliah, ni orang masuk kategori tolol bin bego. Tapi lucunya. Dia dapet beasiswa dari univ tempat dia kuliah. Hahahaha… lucu kan?

Dalam setiap kegiatan lomba di kampus pun, ni orang ga pernah di lirik sama si kajur tempat jurusan dia menempuh ilmu.. alasannya cuma satu, he’s stupid!

Jujur aja, di jurusan tempat gw menempuh ilmu persaingan itu ketat. And jujur aja kajur/sekjur kita dulu bisa dibilang ga punya waktu buat ngeladenin these kind of stupid people, ga ada untungnya..

Satu kali gw dapet kesempatan buat baca karya2 tulisan dari si stupid people ini (kebetulan kita satu jurusan, sastra inggris) , and guess what? Emang Bahasa inggrisnya kadang ancur bgt, tapi yang biking gw kagum adalan cara dia menulis. Simple, and enak untuk di baca. Gw juga pernah kirim tulisan dia ke temen2 gw yang di luar negri (fyi: temen2 gw bule2 smua), and guess what again? Mereka suka sama gaya tulisan dia, mungkin karna disana ga mentingin grammar kali yah.. hahahaa… back to topic, ga sampe situ aja sih – gantian gw ambil tulisan dari temen2 gw yang dianggap “smart people“ sama jurusan. Gw kirim tulisan2 mreka ke temen2 gw, and comment yang mreka kasih biking w shock.. kenapa ngga? Soalnya mereka bilang tulisannya membosankan.. LOL

Lucunya lagi, tulisan2 temen gw ini ga pernah di kepikiran untuk di ikutin ke event2 karya tulis tingkat akademik… ya iya lah yah, “stupid people” gitu lho.. jangankan di ikut sertain ke event2 model bgitu, sukur2 kalo jurusan inget ma ni orang..

Cuma satu hal yang biking gw salut, ternyata dosen temen gw ini ada yang sadar banget kalo tulisan muridnya ada yang bagus and dia yang masukin ke event itu. Ternyata tulisannya lolos buat ikutan di presentasiin di sebuat event yang cukup ga masuk akal untuk “stupid people”.. malah temen2 dia yang masuk kategori smart ga ada yang ikutan, lucu? Pastinya…

Ternyata ini yang di maksud “they are smart in our stupidity”, ternyata kebodohan kita adalah kepintaran mereka. Emang dunia ga adil, people judge someone from their appearance.

Sekedar info aja, temen gw yg so called stupid ini dah bikin 3 universitas luar negri kagum sama tulisan2 dia. Emang simple sih apa yang dia tulis, tapi ternyata itu bisa bikin universitas laen suka sama tulisan dia.. apa jadinya kalo univ nya dia ndiri tau, malu kali yah… di univ ndiri ga di anggep, tapi di univ luar dianggep… gw cuma bisa tertawa geli..

Apalagi waktu gw denger ada yang ngomong “semester pendek itu tempat orang2 bodoh”. Sumpah pengen ngakak gw dengernya, kenapa ngga? Coba deh di liat lebih jauh lagi, kenapa orang2 ini ikutan semester pendek? Emang sih gw ga menyangkali kalo ada juga orang bodoh beneran yang terlibat di dalem SP, tapi kita ga bisa pukul rata kalo smua orang yang ikutan semester pendek itu orang2 bodoh. Pernah kepikiran ga klo sebenernya mereka terlalu sibuk mengerjakan sesuatu pas semester regular lagi berjalan sehingga ga punya waktu buat belajar akhirnya bikin nilai mereka jeblok and untuk menebus itu semua dia harus ngambil semester pendek?

Yang jurusan tau sih, ni orang bego yang ikutan SP… oiya, gw lupa… semester pendek atau SP itu di kampus tempat gw kuliah bukan buat orang2 pinter yang mo ngejar sks, tapi buat “stupid people” yang mo memperbaikin nilai…

ga cuma itu aja sih, sebenernya ada banyak lagi cerita laennya. Tapi ga bakal gw tulis disini, kalo gw tulis juga sih namanya bukan blogging tapi bikin novel. Ga mau gw saingan ma raditia dhika, kalo terkenal kan repot… hehhhehehe…

Intinya sih, harusnya semua orang bisa buka mata lebar2 and melihat segala sesuatu dari sudut pandang yang berbeda. STOP meremehkan orang lainyang selama ini kita pandang rendah, karna sesungguhnya ketika lo meremehkan mereka sama aja dengan membuat diri lo semakin terlihat lebih tolol dan konyol dibanding mereka.

Akhirnya bisa bikin tulisan yang rada2 kontroversial lagi, setelah sekian lama..^^



(tulisan ini terinspirasi dari sebuah blog, si penulis kebetulan mampir buat ngeliat tulisan gw – kalo kalian suka ma tulisan ini, silahkan maen2 langsung ke http://felixkurniawan.com/blog/)

Tuesday, December 8, 2009

God loves you the way He love me. .

God loves you the way He love me. .


Wherever you live, go out in the evening-time as the light begins to fade, before night falls. Look at the setting Sun and the rising Moon. See the beauty of their colors. Wait for the stars to come out. Know that the whole of Creation is the sign of God's presence among us. The Sun that gives hope in the light of day, the Moon that gives hope in the dark of night and all the stars ways are but the pathways of the angels and the saints, a mighty host in number, praying for you.


You live by a lake? Listen to the tiny waves lapping on the shore. You are listening to the gentle touch of God, Who envelops your soul with His mercy.

You live by the sea? Listen to the ocean breakers crashing on the shore. You are listening to the strength of God, Whose laws govern the whole universe.

The Spirit is on the waters. By the Will of the Almighty, know that the waves have broken on these shores for thousands of years before you. And if God grants it, long after you have left this world, the waves will still be breaking on the countless grains of sand and listened to by generations unborn.

It is raining? Each raindrop contains within itself a rainbow. It is snowing? Each snowdrop is a miracle which cannot be imitated. Rain or snow, know that God is purifying His world.

You live in a great city? Go out into the avenues lined with trees, the squares, the parks and the gardens. Listen to the rustling whisper of the leaves in the breeze. The breeze is the breath of God, giving life. The leaves speak of the wisdom of the Creator. Look at the blades of grass, almost infinite in number, but never as many as God's mercies. Look at the faces of the flowers, each grown by miracle from a tiny seed, all different, as the faces of humanity looking up to God. However clever man may grow, however many his workshops and laboratories, he will never be able to create a single leaf, or a single blade of grass, or a single blossom.

The forests and the fields, the mountains and the streams, the hills and the lakes, the oceans and the seas, the whole of Creation is but a mirror of the power and beauty of God.

In the fresh
ness of the spring green, in the stillness of the summer heat, in the suddenness of the autumn gale, in the coldness of the winter ice, know that God is here, with you.

You are lonely? Why? You are never alone, for wherever you go, the hosts of the Creator go with you.

You are depressed? Why? Whatever man made pain now afflicts you, your soul will soon go beyond time and space into the warmth of God made Love.

Chase away your sorrow! God is with you, in all the beauty that He has made for you.
(taken from: inspiration-inbox.com)

Wednesday, November 11, 2009

Memahami Wanita

Memahami Wanita


Wanita, siapa yang dapat memahami mereka. Bukan karna mereka adalah sosok yang membingungkan, tapi karna wanita adalah mahluk yang paling ambigu yang pernah di ciptakan oleh Tuhan. Kita ga akan pernah tau betapa pentingnya mereka dalam kehidupan kita sampai pada saatnya kita kehilangan mereka.


Gw ga akan pernah bisa memahami kenapa mereka senang menggunakan pakaian seksi dan kelayapan di mall, tapi menolak untuk di pelototi..:)


Gw juga ga pernah bisa paham kenapa mereka bersedia melakukan operasi pelastik untuk terlihat cantik (jadi sama ma ember plastik deh..), padahal bukan itu yg bikin kita sebagai laki-laki mencintai wanita.


Gw pernah berusaha untuk memahami cara mereka berfikir, tapi semakin gw berusaha untuk mengerti jalan pikiran mereka semakin gw tersesat dalam di dalamnya dan memutuskan untuk tidak mencoba lagi. Bukan berarti gw menyerah, karna gw sadar gw ga akan pernah bisa.


Gw kasih sebuah perumpamaan simple: Wanita bisa terlihat sangat seksi ketika menggunakan pakaian dalam bergambar miu-miu atau manukurobo tapi bisa menjadi biasa saja ketika mereka telanjang (tanyakan saja itu pada pasangan muda yang sudah menikah), wanita bisa sangat terlihat begitu menggairahkan ketika menggunakan rok yang tersingkap sedikit saja dan memaksa pria untuk berfikiran yang tidak2, tapi kemudian malah terlihat lucu ketika telanjang karna akan terlihat sisa2 lemak disana-sini yang mereka coba tutupi dengan berpakaian sexy.

Wanita juga bersedia memakai bra dengan penopang kawat, supaya pria yang di sayangi nya memperhatikan dan mengagumi nya dengan takjub… yaah, minimal si pria tidak memperhatikan penopang kawat wanita lain.


Bisa ga pria memahami smua itu? Jawabannya ga mungkin.. terima aja, kenyataan memang pahit..


Semua perempuan matre: sebab mereka menyukai keindahan, dan keindahan adalah sesuatu yang harus di dapatkan dengan membayar. Lihat aja alam, memang keindahan yang di ciptakan alam gratis, tapi jalan menuju ke sana tetep harus ada biaya. Semua perempuan suka di puji, sebab mereka menikmati pujian. Terkadang pujian yang berlebihan dan tidak tepat waktu malah bikin mereka ilfil. Bahkan pujian dari pria yang di sayangi nya aja akan dimaknai gombal, walaupun wanita tetap suka di gombali..


Hampir semua wanita mencintai anak kecil, wanita jugalah yang mengidap penyakit “baby blue”. Hampir semua wanita pasti pernah mengucapkan “aku capek nangis buat mempertahankan hubungan kita”, walau hal itu pun di katakan mereka sambil menangis..:)


Konon kata beberapa orang, semua wanita akan mengidap sindrom seperti ini – pada usia 17 – 23 tahun selalu berfikir “siapa sih lo?”, pada usia 24 – 29 tahun berganti menjadi “siapa sih gw?”, dan pada usia 30 – 35 tahun diperhadapkan dengan pernyataan “siapa aja deh yang penting nikah”..


Hampir semua wanita menangis ketika mengucapkan kalimat “I do”, dan membiarkan pria yang di cintainya bingung sendiri mengartikan tangisan mereka itu dan membuat sang pria berfikir “itu ekspresi gembira atau ekspresi menyesal yah karna menikahi gw?”. Wanita jugalah yang di anugerahi dengan kelebihan utama untuk bisa mencium bau busuk dari selingkuhan pria yang di cintainya, sesekali mungkin si pria bisa menipu si wanita, tapi percayalah bahwa mereka akan dengan cepat dapat membaca kebohongan itu.


Cuma wanita yang sanggup datang menemui wanita selingkuhan sang pria, mengajaknya belanja dan pergi ke salon bersama, mengajaknya meni-pedi, sambil meminta si rubah pengganggu itu untuk melepaskan pria yang di cintainnya agar kembali ke pelukannya dan ga akan bercerita apa2 sama sang pria karna sang rubah lah yang akan bercerita dengan sendirinya. Perempuan jugalah yang bisa menahan rasa sakit 9 kali lebih baik dari pria.


Masikah anda berusaha untuk mencoba memahami mereka?


Sebenarnya memahami wanita bukan lah usaha yang sia2. klo gw sih minimal gw akan tau pada akhirnya akan selalu gagal memahami wanita. Wanita bisa sangat tahu hadiah apa yang di butuhkan oleh pria yang di cintainnya ketika si pria ulang tahun. Tapi sebaliknya si pria akan bertanya2 kepada teman2 si wanita kira2 hadiah apa yang pas buat nya di hari ulang tahunnya… yah, walau ga smua pria kadang sebodoh ini untuk bisa mengerti apa yang paling di inginkan oleh pacarnya, walau pada akhirnya apa yang uda di beli sama si pria tetep aja ga sesuai dengan apa yang di harapkan oleh si wanita.


Pria harus menyerah sepenuh nya kepada pilihan wanita ketika akan menonton film, dan ketika mereka duduk di dalam bioskop, si pria akan memikirkan hal2 yang ga ada hubungannya dengan film yang mereka sedang tonton. Tapi ketika si wanita bertanya “kamu suka ga sama filmnya?”, gw brani jamin pacarnya cuma bisa bilang “iya donk, kan kamu yang pilih… selera mu slalu bagus..”. pria ga punya keberanian untuk bilang “gila, film nya membosankan!”, hanya karna ga pengen menyinggung perasaan si wanita.


Kebanyakan pria selalu menganggap wanita itu Fragile and lemah. Tapi ketika seorang wanita bilang “uda cukup” or “uda deh aku ga mau berharap lagi”, justru kita sebagai pria yang jadi lemah dengan datang menyembah2 dengan sejuta janji surga untuk ga melakukan kebodohan yang sama lagi (walau pada akhirnya tetep menjadi pria yang bodoh dengan melakukan kebodohan yang sama, karna pria juga punya sindrom “bodoh” klo sudah jatuh cinta sama seorang wanita). Anehnya, wanita selalu mempercayai pria dengan janji2 surga nya.


Jika ada orang ke tiga diantara si pria dan si wanita, biasanya pria akan menyelesaikannya dengan ancaman,dengan hardikan dan marah2 kayak orang tolol.. sedangkan wanita bisa menyelesaikannya dengan cara yang lebih elegan – mandi selama mungkin, berdandan secantik mungkin, tersenyum seindah mungkin, dan menyapa seramah mungkin untuk menunjukan cinta mereka ke si pria, seolah-olah dalam hati kecil mereka ingin berkata “hei… see, aku lebih cantik kan dari wanita yang berusaha mengganggu kamu itu lho?”.


Cupunya pria, pria cuma sibuk ngobrolin hal2 yang ga penting kayak “gw tau tuh klo dia suka sama gw” and berasa klo ga ada wanita laen lagi yang suka sama mereka dunia bakal kiamat. Sementara, wanita hanya ngomongin “emang gw ga menarik kayak dia yah?” or “masa sih si dia nyium si itu?” walau pun kandang suka ke ge-er’an sendiri buat lucu2an ama temen2nya.

Pria selalu mempertanyakan rasa sayang si wanita dan menganggap kehilangan sebuah perhatian kecil sebagai tanda ga di sayang lagi, tapi kenyataannya kita ga akan pernah mampu memahami seberapa dalam cinta mereka ke kita..

Pria dengan senangnya bercerita tentang pekerjaan2nya, tentang mimpi2nya dengan sedikit ditambahin bumbu2 biar wanita takjub dengan cerita2nya, dan ketika giliran wanita yang bercerita tentang ZARA, Midnight sale, si pria malah ngecap si wanita sebagai cewek matre. Padahal wanita menyukai keindahan, yang pada akhirnya keindahan itu di kasih ke pria yang di cintai nya.. sayang nya pria tidak mampu memahami makna2 seperti ini.


Kalo lo masih mampu selingkuh setelah tau wanita sedemikian berharganya buat kehidupan lo, justru menurut gw yang sulit di pahami adalah lo bukan mereka..


Lucunya lagi, artikel ini gw buat disaat gw harus menerima kenyataan klo orang yang gw sayang sedang berusaha untuk melepaskan pengharapannya akan bisa bersama gw lagi…


Semakin gw sadar klo gw sebenernya lebih rapuh dari dia..


buat kalian yang saat ini masih bisa bersama dengan wanita yang kalian sayangin, pesen gw cuma satu… berhenti berusaha untuk memahami wanita, percaya aja klo mereka selalu akan berusaha untuk memberikan yang terbaik buat orang yang di cintainnya walau kadang lo ngerasa ragu dengan itu semua…


semakin lo berusaha untuk “memahami” mereka, tanpa lo sadarin lo uda nyakitin mereka…



(artikel ini terinspirasi dari sebuah artikel lain yang gw campur sama pengalaman yang pernah di share sama temen2 gw or gw alami ndiri, gw tulis ulang untuk menyesuaikan dengan keadaan gw saat ini dengan memperhalus sedikit kata2 yang fulgar)