Manchester United (MU), salah satu tim sepak bola besar di inggris pencetak pemain2 bintang. Sebut saja Eric Cantona, David Beckham, Ole Gunnar Solskjaer, Sir Alex Ferguson, Christiano Ronaldo and masih banyak lagi.. berbicara soal MU, tak lepas dari peran para pemain dan pelatih yang berjuang keras dalam pertandingan untuk memenangkan setiap perlombaan yang ada. Tapi pernah kah kita sadari bahwa, ketika mereka bertanding bukan saja pemain dan pelatih juga yang berperan menentukan MU untuk bisa menang. Taukah lo siapa mereka?
Ya, benar…The Red Devil (julukan untuk para supporter MU). Kalo kita liat kebelakang, sejarah2 kemenangan MU tercipta ketika mereka bermain di kandangnya. Entah ini sebuah kebetulan atau tidak, yang pasti peranan para the Red Devil ini pun sangat menentukan para pemain MU ini bermain baik atau tidak. Percaya atau tidak, kemenangan demi kemenangan MU di raih ketika mereka bermain di Old Trafford, markas dari MU. Walau sampai saat ini gw belum di kasih kesempatan untuk nonton langsung di sana, tapi gw tidak pernah melewatkan pertandingan mereka di TV. Ketika MU mulai kehilangan semangat untuk bertanding, The Devil siap memberikan support mereka. Entah itu lewat teriakan atau dengan menyanyikan Glory2 MU (MU’s Anthem), atau bahkan ketika MU kalah dari sebuah pertandingan pun, para Devils ini tidak putus2 nya memberikan dukungan mereka kepada tim yang mereka cintai ini. Dan betul saja, wajah tenang yang tersirat dari muka para pemain MU menunjukan kalau mereka percaya walaupun kalah, para fans nya tetap mencintai mereka. Mu bukan lah MU tanpa para the Devils, begitu pula The Devils tanpa MU bukan lah The Devils.
Sadarkah kita, bahwa kehidupan kita pun adalah sebuah pertandingan. Ambil contoh dalam menjalin sebuah hubungan pacaran. Mungkin lo akan mendengar komen2 negatif tentang pasangan lo, atau sebaliknya pasangan lo mendengar komen2 negatif tentang lo. Lo maupun pasangan lo tau kalau komen2 itu tidak benar, dan ingin membuktikan pada mereka klo mereka salah. Tanpa disadari, lo dan pasangan lo sudah memasuki sebuah pertandingan baru. Entah itu pasangan lo yang jadi pemain dan lo yang jadi supporter atau sebaliknya.
Ketika pertandingan itu dimulai, bisakah kita menjadi seorang supporter yang baik untuk pasangan kita disaat mereka tidak bermain dengan maksimal? Bisakah kita tetap mencintai mereka disaat keadaan pertandingan terlihat memburuk? Karna percayalah, bukan mereka tidak mampu bermain baik, tapi mereka adakala nya membutuhkan support dari kita untuk bisa menyelesaikan pertandingan tersebut dengan baik. Sering kali kita menuntut mereka untuk bermain dengan baik, sedangkan kita sendiri terkandang kehilangan keyakinan kita sama mereka dan mungkin saja menyalahkan mereka karna tidak bermain dengan baik.
That’s not the way it works, mereka ga bisa bermain baik dengan sendirinya. Kita juga punya andil untuk membantu mereka bermain dengan baik. Wiseman once said that “two is better than one”, dua selalu lebih baik dari satu. Maukah kita sehati, sepikir, satu tujuan dengan pasangan kita untuk dapat memenangkan pertandingan yang sedang mereka hadapi saat ini? Mau kah kita tetap ada di samping mereka saat pertandingan tidak berakhir dengan baik? Karna dalam hidup ini, selalu ada yang namanya rematch… dan ketika rematch itu terjadi, maukah kita tetap ada disana?
And if you do love them, stay with them until they can play it better and become a winner.
I love you so much, and God knows how I feel about you... not that I can't win this game, I just need you to have a little faith in me..
No comments:
Post a Comment