Okay, apa yang ada dalam pikiran lo ketika lo liat judul ini? Mungkin lo akan langsung bertanya2, apaan sih yang mo gw omongin, or maybe lo uda tau trus mulai berfikir apa2 aja yang bisa jadi dream killer dalam kehidupan kita.. entah itu situasi sekitar kita, atau bahkan diri kita sendiri. Terinspirasi dari sebuah kisah lama yang terjadi sekitar 3000 tahun lalu, dan sebuah kisah modern tadi malam yang gw tonton. Akhirnya gw memutuskan untuk membuat blog dengan judul Dream Killer.
Let’s start, shall we?
Pada dasarnya manusia tercipta oleh karna visi, atau yang lebih keren dikenal dengan nama mimpi, dari sang pencipta, Dia menginginkan ada nya sosok ciptaan yang bisa menyayangi diriNya, dan menjadi sumber pelampiasan rasa cintaNya. Oleh karna mimpi itulah, kita bias ada disini saat ini. Untuk itulah mengapa kita selalu diajarkan untuk bermimpi/memiliki visi.
Mungkin kalian akan berfikir “mimpi? Buka mata lebar2, lo ga bisa terlalu banyak bermimpi.” Atau mungkin lo bakal bilang “stop dreaming, put your feet back to earth!” or even worst “dreams only for kids, klo lo uda dewasa ga ada lagi tuh yang namanya mimpi!”. Sadar ga sadar, kita uda menjadi seorang Dream Killer bagi orang laen. Disaat orang laen menceritakan mimpi/visi nya ke kita, dengan gampangnya kita membunuh mimpi itu. Ga bisa di salahin juga sih kalo pada akhirnya kalian menjadi seorang pembunuh mimpi, mungkin aja dulu di masa lalu, ada orang2 yang membunuh mimpi kalian duluan, disaat kalian bermimpi untuk menjadi sesuatu, para pembunuh mimpi ini datang dan seolah-olah menampar muka kalian dengan berkata “wake up, it’s not your time to dream! This is reality!” and tanpa kalian sadar, kalian meneruskan tongkat etafet dari si Dream Killer ini.
Gw mo ngajak kalian mengingat sebuah kisah klasik yang jadi inspirasi gw buat nulis blog ini, dia seorang anak muda yang memiliki mimpi, sama seperti lo and gw. Cuma bedanya dia ga seperti kita yang sudah mulai kehilangan mimpi/visi nya, dia juga ga menyerah dan membuang mimpinya oleh karna orang2 sekitarnya. Anak muda ini namanya Joseph, or well known as Joseph, the king of dreams. I know, pasti saat ini kalian bakal bilang “okay, gw tau cerita Yusuf… and gw uda pernah baca tuh tentang dia, now what?”. Let me refresh again your memory about him, Yusuf adalah seorang anak mudah yang penuh dengan mimpi. Dari kecil dia di berikan mimpi oleh Tuhan, bahwa suatu saat dia akan menjadi seorang pemimpin yang akan menjadi penyelamat bukan hanya untuk keluarga nya tapi juga untuk bangsa nya. And you know what? His dream killer is from his family, the one he loved the most. Orang2 yang dia sayang banget. Pertama kakak2 nya, kemudian ayahnya. Dia dibuang di sumur, dan pada akhirnya di jual untuk di jadikan budak. Tapi Yusuf ga pernah berhenti bermimpi, walau keadaanya ga seperti yang ada di dalam mimpi dia. Dia bisa aja complain sama Tuhan and bilang “Oh God, this is not what I saw in my dream”. Dia ga pernah memutuskan untuk bermimpi, dan pada akhirnya dia menjadi seseorang yang memiliki pimpinan paling tinggi dari firaun itu sendiri.
Berapa banyak dari kita saat ini yang sudah kehilangan mimpi2 nya? Dan brapa banyak juga dari kita yang uda jadi seorang dream killer bagi orang laen. Di saat orang2 ini menceritakan mimpi2, harapan2 nya sama kita. Dengan mudah kita mematikan mimpi mereka dan bilang “ga usa muluk2 deh!” atau “mimpi aja lo terus, biar gila lama2”. Kita mungkin pernah disakitin oleh dream killer di masa lalu, tapi bukan berarti kita harus meneruskan tongkat estafet ini dan menjadi seorang pembunuh mimpi. Let us take our time to think about this, have we become the dream killer for someone? Have we killed their dream for something that already happened to us in the past? Gw yakin ketika kita punya masa lalu yang pahit, sadar ga sadar kita sudah menjadi pembunuh mimpi yang baru di masa depan yang kita jalanin sekarang.
Memang menyakitkan ketika sebuah mimpi itu di bunuh, gw tau kalo misalnya yang ngebunuh mimpi itu adalah lingkungan sekitar kita, kita masih bisa bertahan. Pertanyaanya sekarang, bagaimana kalo sang dream killer ini adalah orang2 yang kita sayangin and paling berarti buat kita dalam hidup kita? Sebut aja orang tua kita, sahabat kita, pacar kita?
Lucunya, disaat blog ini gw bikin pun mimpi gw lagi sekarat. Dan gw sedang berjuang untuk menjaga mimpi gw supaya ga masuk kedalam “kematian”, karna ketika mimpi ini “mati”, hidup gw pasti kayak zombie hidup yang ga tau mau kemana. Saat ini gw cuma berharap, semoga gw ga jadi seorang dream killer buat orang lain. Biar kutukan dream killer itu berakhir disini, and yang jadi korban dari lingkaran setan ini adalah gw.
Akhir kata gw cuma bisa bilang ini sama kalian and diri gw sendiri “Jangan pernah berhenti untuk bermimpi teman, karna mimpi itu lah yang membuat kita bisa hidup sampai saat ini, mimpi itu lah yang membantu kita menentukan kemana kita mau melangkah. Berhentilah menjadi seorang pembunuh mimpi bagi orang lain oleh karna mimpi kita sudah lebih dulu mati, bukan berarti kita punya hak untuk membunuh mimpi mereka. Sebenernya mimpi itu tidak pernah mati, hanya saja kita lah yang takut untuk kembali bermimpi, mungkin pengalaman masa lalu yang pahit membuat kita tidak bisa bermimpi, atau mungkin seseorang telah “membunuh” mimpi kita dengan segala kekecewaan yang pernah dia alamin di masa lalunya dan membuat kita seolah2 jadi bagian dari kekecewaanya itu dan akhirnya “membunuh” mimpi kita sendiri. Karna setiap orang berhak untuk miliki mimpi, sekarang keputusannya maukah kita jadi orang yang ada di dekat mereka ketika mimpi itu terwujud atau kita mau “membunuh” mimpi nya dan menjadikan dia seorang pembunuh mimpi.
(This story inspired by Joseph the king of dreams and the movie entitled Tooth Fairy)
No comments:
Post a Comment